Sego Gudangan
Salah satu makanan yang menjadi warisan
kuliner Nusantara adalah Sego Gudang. Nama ini mungkin masih asing bagi
kebanyakan masyarakat Indonesia. Sego Gudang memang tidak setenar sego liwet
atau gudeg meski ketiganya dilahirkan di tanah yang saling berdekatan.
gudangan atau ada juga yang menyebutnya
dengan kluban dan yang di jakarta lebih terkenal dengan sebutan urap ini, di
Semarang atau di Jawa mempunyai banyak sekali artinya.
selain sebagai banca'an (syukuran) weton
(hari lahir), brokohan (setelah melahirkan), munggah kap (menaikkan atap rumah,
saat membuat rumah) ataupun syukuran lain yang sifatnya tradisional atau
ke-Jawaan.
Sego gudang diracik dari aneka sayuran
yang diiris halus, beri bumbu parutan kelapa dan ditaburi kedelai goreng yang
ditumbuk kasar. Berbeda dengan uraban dan terancam yang pedas, parutan kelapa
untuk sego gudang didominasi rasa bawang putih dan kencur yang dipercaya
menaikkan nafsu makan.
Lalu seperti apa Sego Gudang itu?.
Racikan Sego Gudang terdiri dari nasi putih dengan aneka sayuran yang diracik
dengan bumbu-bumbu desa. Sego Gudang juga dikenal dengan nama “Gudangan” karena
kerap dijual terpisah dengan nasi.
Sepintas Sego Gudang atau Gudangan mirip
dengan uraban, keluban, trancam, atau racikan sejenisnya. Oleh karena itu
penikmat makanan-makanan tersebut mungkin juga akan menyukai Sego Gudang ini.
Meski mirip namun Sego Gudang memiliki keunikannya sendiri. Sayuran yang
digunakan adalah daun pepaya, tauge atau kecambah, kobis, wortel, daun kemangi
dan kacang panjang. Sayuran tersebut hanya direbus setengah matang sehingga
menimbulkan bunyi “krekut-krekut” ketika disantap. Jika keluban, uraban dan trancam menggunakan
sayuran yang diiris kasar, maka dalam racikan Gudangan sayuran diiris sangat
halus. Sayuran tersebut dicampur dengan parutan kelapa yang telah dimasak
menggunakan campuran bumbu yang terdiri dari sedikit gula merah, sedikit cabai,
kencur, garam dan bawang putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar