Rabu, 23 November 2016

SEJARAH TONGSENG




Tongseng adalah sejenis gulai dengan bumbu yang lebih "tajam". Perbedaan yang lebih jelas adalah pada penggunaan dagingnya. Tongseng dibuat dengan menggunakan daging yang masih melekat pada tulang, terutama tulang iga dan tulang belakang. Tongseng pada umumnya menggunakan daging kambing, meskipun ada pula tongseng daging sapi dan kerbau. Sebagai tambahan, ke dalam kuah kental dimasukkan sayuran seperti kolbawang putihtomat, dan kecap

Bumbu merupakan oseng-oseng yang terdiri dari campuran garam, bawang putih, kecap, dan lada. Biasanya tongseng dijual bersamaan dengan sate kambing. Tongseng dianggap sebagai makanan khas daerah Solo dan sekitarnya, namun adapula variasi Tongseng daging suir tahu di Kebumen.
ebagai kuliner warisan nusantara, tongseng juga punya sejarah menarik untuk diketahui. Awal mula keberadaannya bahkan bisa ditelusuri dari mulai abad ke-18 dan 19 Masehi.
Kala itu bangsa Arab dan India mulai datang ke Indonesia. Mereka memberikan pengaruh budaya kuliner dengan memperkenalkan ragam hidangan kambing dan domba.

Berabad-abad kemudian, di daerah Jawa tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta, bermunculan beberapa daerah yang banyak dihuni keturunan Arab dan India, yang kemudian dikenal sebagai daerah penghasil kambing berkualitas.Warga lokal akhirnya mulai mengolah berbagai hidangan kambing. Racikan pertama yang dikenal adalah satai kambing dengan cara pengolahan dan penyajian khas nusantara.
Satai biasanya hanya menggunakan daging atau hati. Sisanya, jeroan dan tulang kemudian diolah lagi menggunakan bumbu rempah dan santan, menghasilkan hidangan bernama gulai kambing. Keduanya biasa bersanding dalam penyajian.

Setelah satai dan gulai, masyarakat di Selatan Jawa mulai meracik menu baru. Saat itu pabrik gula pasir dan juga gula merah tradisional mulai beroperasi.Tak hanya itu, pabrik kecap manis pun mulai berproduksi. Kemunculannya memancing terciptanya sebuah hidangan baru.
Hidangan ini dibuat dengan cara menumis daging kambing bersama kecap, aneka bumbu iris, dan memasaknya dengan kuah gulai. Untuk menambah tekstur dan kesegaran, diberi irisan tomat dan kubis. Hidangan ini kemudian dikenal dengan nama Tongseng.

"Cikal bakal hidangan Tongseng dipercaya berasal dari Kecamatan Klego, Boyolali. Dulunya, masyarakat kecamatan Klego mencari nafkah dengan bertani, namun ternyata mata pencaharian ini belum dapat mencukupi kebutuhan mereka. Akhirnya mereka beralih profesi ke menjual satai dan Tongseng sampai sekarang," papar pengamat kuliner Arie Parikesit dalam acara Bango Dorong Pelestarian Warisan Kuliner Nusantara Dengan Sajian Tongseng di Idul Adha di Oasis Restaurant, Jakarta Pusat, (30/08/2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar